Angelsalive – Penentuan Kepala Wilayah( Pilkada) Kabupaten Bandung tahun 2024 diprediksi berjalan kencang dengan kedatangan 2 calon kokoh, ialah Dadang Supriatna serta Sahrul Gunawan.
Ketua Studi Indonesian Presidential Studies( IPS) Arman Damai, di Bandung, Jumat, berkata kedua calon RGO303 LINK LOGIN kokoh itu merupakan Dadang Supriatna yang ialah petahana Bupati Bandung serta wakilnya dikala ini Sahrul Gunawan yang hendak maju pada Pilkada 2024.
Bagi Arman, calon Bupati Bandung Dadang Supriatna tidak hendak gampang buat dapat menaklukkan pesaing kuncinya Sahrul Gunawan, biarpun telah berduet dengan Ali Syakieb selaku calon wakilnya, tetapi Sahrul pula menuntun calon yang lumayan kokoh, ialah Gun Gun Gunawan.
” Kontestasi politik 5 tahunan di Kabupaten Bandung memanglah lumayan menarik. Pertarungan hendak berjalan amat asyik serta bersaing,” tutur Arman.
Bagi Arman, pertarungan asyik itu hendak terjalin sebab dari hasil beberapa badan survey, keduanya mempunyai elektabilitas yang kurang lebih serupa. Apalagi, dalam imitasi khusus semacam head to head, Sahrul menang dari Dadang Supriatna.
” IPS sendiri memanglah belum memiliki informasi terkini sesudah berduaan. Tetapi asumsi aku, bila terbuat imitasi head to head pendamping antara Dadang- Ali versus Sahrul- Gun Gun, tidak hendak banyak mengganti denah elektabilitas. Apalagi, dapat jadi, duet Sahrul- Gun Gun lebih menang,” ucapnya.
Dalam analisa Arman, kelebihan duet Sahrul- Gun Gun itu sebab dengan cara perorangan keduanya mempunyai tingkatan kegemaran yang besar, di mana Sahrul bukan cuma terkenal tetapi pula digemari, serta ini umumnya hendak jadi modal berarti khalayak memilah.
” Yang ancaman itu kan jika tingkatan ketenaran besar, tetapi kegemaran kecil. Sedangkan, Sahrul itu ketenaran besar, kegemaran pula besar. Ini modal penting ia berpotensi berhasil,” ucapnya.
Ditambah lagi, nyata Arman, posisi Gun Gun selaku calon delegasi yang pula telah memiliki bekal elektabilitas yang lumayan dibandingkan Ali Syakieb.
Terpaut dengan pendamping Dadang- Ali Syakieb yang dibantu banyak partai politik semacam PKB, Demokrat, Gerindra, PAN serta yang lain, Arman berkata, perihal itu tidak senantiasa berbanding lurus dengan kemenangan.
Di banyak permasalahan kontestasi pilkada, calon yang dibantu banyak partai dapat takluk. Karena, di pilkada, serupa semacam di pilpres, yang memastikan kemenangan itu daya karakter bentuk,
bukan sokongan partai yang banyak.
Dari pengalaman sepanjang ini, tutur ia, pilkada itu beda dengan pileg. Jika di pileg, orang banyak yang memilah tidak hanya bentuk pula sebab partai.
Tetapi, di pilkada RGO 303, kebanyakan orang memilah bentuk. Ada pula bentuk yang dipilihnya, lebih sebab estimasi penuh emosi, bukan logis.
” Serta bentuk yang kerap diuntungkan merupakan semacam Sahrul Gunawan yang berlatarbelakang bintang film, tetapi dipersepsi bagus, jujur, serta merakyat. Disamping pasti saja good looking,” ucapnya.